Kamis, 18 April 2013

MANUSIA DAN KEINDAHAN



MANUSIA DAN KEINDAHAN
Kehidupan yang indah untuk sebagian besar dunia, sering didefinisikan oleh kekayaan pribadi atau setidaknya, kemudahan hidup.
Kehidupan indah bukan penghakiman, marah, takut, balas dendam, bangga, khawatir, nafsu, ketidakpercayaan, kesibukan, memperoleh kekuasaan, atau melindungi kekuasaan. Kehidupan yang indah tidak membandingkan diri dengan orang lain, tidak bersaing untuk sanjungan orang lain, dan tidak menyimpan agenda tersembunyi dan dendam jangka panjang.
PENGERTIAN MANUSIA
Menurut beberapa ahli, manusia memiliki berbagai arti dan definisi, salah satunya adalah OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY yang menyatakan bahwa manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan, sedangkan menurut saya pribadi, manusia merupakan mahkluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di antara ciptaan Tuhan yang lainnya, manusia memiliki akal dan pikiran yang membedakan dengan makhluk Tuhan lainnya, mereka memiliki olah pikir yang dapat membantu mereka dalam menjalani kehidupan di dunia agar berjalan sebaik mungkin, manusia memiliki kelebihan pada sisi jasmani dan rohani-nya.
PENGERTION KEINDAHAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Keindahan memiliki banyak arti dalam tiap benda atau sesuatu yang dapat dikatakan indah atau memiliki keindahan, untuk manusia contohnya, keindahan pada manusia sering kali diartikan pada kecantikan paras atau wajah manusia itu, atau keindahan sifat dan perilaku yang ada pada dirinya, keindahan pakaian dan penampilan di mata manusia lainnya, untuk barang, contohnya lukisan, keindahan berarti daya tarik atau sesuatu yang membuat manusia yang melihatnya tertarik atau merasa terpukau.
PEMBEDAAN ARTIAN KEINDAHAN
Keindahan sebagai sesuatu yang abstrak sering diartikan sebagai keindahan yang tidak terlihat, keindahan dari sebuah kejujuran, keindahan dari sebuah kasih sayang, bahkan keindahan dari kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada makhluk-makluk ciptaannya.
Keindahan pada suatu benda yang indah adalah keindahan yang dapat dirasakan dalam segi visual ataupun auditory atau pendengaran, batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah ,sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Arti keindahan dalam sesuatu dapat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
PENGERTIAN KEINDAHAN SELUAS LUASNYA
Dalam artian luas, pengertian ini masih diambil dari bangsa yunani yang didalamnya mencakup pula kebaikan. Menurut beberapa ahli antara lain :
  1. Plato mengatakan bahwa watak yang indah adalah hokum yang indah.
  2. Aristoteles mengatakan bahwa keondahan merupakan sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.
  3. Plotinus menuliskan dalam bukunya tentang ilmu yang indah dan kebijakan yang indah.
Dari beberapa ahli tersebut, bangsa Yunani tetap mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu ilmu dan ada yang indah dan akan terus berlangsung.bangsa yunani lebih berbicara tentang arti keindahan dalam arti estetik yang disebut sebagai ‘symmetria” untuk keindahan yang berdasarkan penglihatan semata dan harmonia untuk keindahan yang berdasarkan pendengaran.
  • Keindahan Seni : Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar bisa dinikmati oleh pengamat objeknya. Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu lewat seni.
  • Keindahan Alam : Keindahan yang ada di sekitar kita, keindahan yang dapat dinikmati dengan mengamati pemandangan yang menakjubkan dari lingkungan sekitar kita.
  • Keindahan Moral : Keindahan yang terwujud dari sikap dan perilaku baik yang dilakukan manusia dengan ikhlas.
  • Keindahan Intelektual : Keindahan berdasarkan ilmu pengetahuan
NILAI ESTETIK
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik.
Estetika adalah salah satu cabang filsafat. Secara sederhana, estetika adalah imu yang membahas keindahan, bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pada masa kini estetika bisa berarti tiga hal, yaitu:
  1. Studi mengenai fenomena estetis
  2. Studi mengenai fenomena persepsi
  3. Studi mengenai seni sebagai hasil pengalaman estetis
NILAI INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK
  1. Nilai Instrinsik
    Setiap objek mengandung kualitas tertentu, kualitas atau nilai demikian disebut dengan nilai intrinsik. Jadi, nilai intrinsik adalah nilai yang berdiri sendiri.
  2. Nilai Ekstrinsik
    Merupakan suatu nilai susila yang harus dihubungkan dengan hal-hal lain diluar tindakan itu yakni konsekuensi atau akibat dari tindakan tersebut.
PENGERTIAN KONTEMPLASTI DAN EKSTANSI
Kontemplasi adalah perasaan yang ada berdasar dari dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah, membuat sesuatu yang memiliki daya tarik untuk mengungkapkan suatu keindahan dari benda terserbut. Ekstansi adalah perasaan yang ada berdasar dari dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa, dan menikmati sesuatu yang sudah ada yang mereka anggap indah.
RENUNGAN
Teori Renungan
  1. Teori Pengungkapan  :  Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (Seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris;
  2. Teori Metafisik   :   Merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Seniman besar adalah seseorang yang mampu dengan perenungannya itu menembus segi-segi praktis dari benda-benda di sekelilingnya dan sampai pada makna yang dalam, yakni memahami ide-ide dibaliknya;
  3. Teori Psikologis   :    Salah satunya ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Seni merupakan semacam permainan y menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
Keserasian
Teori Keserasian
  1. Teori Objektif dan Teori Subjektif  : Teori Objectif menyatakan bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan.Pendukung teori objectif salah satunya adalah Plato, Hegel. Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry;
  2. Teori Perimbangan : Dalam arti yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

MANUSIA DAN CINTA KASIH



MANUSIA DAN CINTA KASIH

Cinta kasih adalah perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Dengan demikian dua kata cinta dan kasih memiliki arti tersendiri. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih bersumber dari cinta yang mendalam. Cinta sendiri memiliki peranan penting dalam suatu kehidupan, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan. Cinta juga bisa diartikan dalam arti lain yaitu pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas, dan mematuhi perintahnya.

Dalam buku seni mencintai karya Erich Fromm bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan, dan yang terpenting dalam hal member adalah yang manusiawi. Kalau diamati secara seksama bahwasanya dalam hal cinta sudah sepatutnya kita memberi, memeberi disini maksudnya adalah semua yang ada pada kita dan dia sedang membutuhkan kita maka kita akan selalu ada untuknya. Dengan kata lain saling membutuhkan satu sama lain.

Manusia dalam kehidupannya selalu mempunyai rasa cinta, namun rasa cinta ini banyak dari sebagian orang tidak mendalami akan rasa kasih yang ada dalam cinta itu sendiri, karena rasa cinta saja belum cukup kalau belum dibarengi dengan rasa kasih, karena cinta itu sendiri rasa suka terhadap lawan jenis dan rasa ingin memiliki seutuhnya. Apabila rasa cinta tak dibarengi dengan rasa kasih maka akan timbul rasa cinta sesaat. Karena kasih itu sendiri memiliki arti cinta yang mendalam, dalam artian cinta belum pasti kasih, sedangkan kasih sudah pasti cinta. Rasa suka seseorang inilah yang kita rasakan akan memberikan rasa cinta kasih.

Cinta adalah makna yang tersirat dalam hati, sedangkan kasih makna yang tersurat dalam perbuatan, karena kasih lebih memiliki arti rasa belas kasihan dan rasa ingin melindungi. Dengan adanya kasih cintapun semakin sempurna. Karena kata cinta dan kasih tidak bisa dipisahkan. Rasa saling membutuhkan, rasa saling memiliki, dan rasa saling mengasihi. Semuanya ada pada diri manusia yang memiliki rasa cinta dan kasih.
Semuanya dengan adanya rasa cinta dan kasih didalamnya, maka cinta semakin kekal dalam pencitraannya. Cinta pertama di awal dari Adam dan Hawa, kemudian dilanjutkan oleh Rama dan Sinta, dan cinta itu dibawa mati oleh Romeo dan Juliet. Dengan demikian cinta selalu ada awal dan ada akhir. Namun cinta tak akan pernah musnah. 
Manusia tanpa cinta-kasih bagai malam tanpa bintang, cinta tanpa keyakinan-kesetiaan bagai kopi tak bergula.
Mengasihi mereka.
Tapi cinta datang dalam banyak bentuk yang berbeda, dan tidak serta merta seperti tipe cinta romansa Hollywood yang penuh gairah. Cinta secara nyata jauh lebih berani daripada apa yang ditampilkan di layar perak. Oleh karena itu kita sebagai pemimpin – pihak yang mencintai orang lain – harus mengembangkan lima cara dalam mengekspresikan cinta untuk orang lain.
  1. Biarkan Mereka Untuk Gagal – Guru terbesar adalah seringnya kegagalan. Jadi biarkan mereka gagal, dan bahkan biarkan mereka jatuh berkali-kali. Namun pastikan selalu siap sedia untuk membersihkan ‘debu’ mereka dan menjemput mereka dengan nasihat yang bijak.
  2. Bicara Kebenaran – Besi menajamkan besi. Itu berarti bahwa ada kalanya bunga api akan terbang. Berbicara jujurlah ke penerima secara bijaksana, yang dengan hal tersebut akan menghasilkan manfaat besar untuk semua di masa depan.
  3. Menghukum Cinta – Jika kita harus melakukan hal yang benar, maka ikuti Prinsip Pareto. Koreksi sebesar 20%, dan kemudian memberi semangat dan dorongan sebesar 80%. Lakukan hal tersebut secara pribadi.
  4. Selalu Ada – Ketika mereka berhasil, kita ada di sana, dan ketika mereka gagal, kita juga ada di sana. Jadilah orang yang selalu ada ketika orang lain telah tercerai-berai. Komitmen kita akan mendapatkan rasa hormat yang besar.
  5. Biarkan Mereka Pergi – Kadang-kadang tidak ada yang dapat dilakukan, jika seseorang tidak mau tumbuh atau berubah. Jadi, hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah membiarkan mereka terbang di langit lain dengan didukung oleh doa-doa dan harapan yang baik.
Namun melalui itu semua – meskipun kita mungkin membenci apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan – cintai mereka apapun juga.

KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN



KONSEPSI IBD DALAM KESUSASTRAAN

SASTRA DAN KEBUDAYAAN
Sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian adalah unsur dari kebudayaan. Dalam perkembangan, kesusastraan Indonesia dibagi menjadi beberapa periode. Secara umum, sastra Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam sastra Indonesia lama dan modern.
Sastra Indonesia lama atau klasik adalah sastra yang dikembangkan sebelum pengaruh dari budaya luar, budaya terutama Barat. Sastra, lama diperkirakan lahir pada tahun 1500 sampai abad kesembilan belas. Kesusastraan Indonesia baru atau modern adalah sastra yang dikembangkan setelah pengaruh budaya Barat di awal abad kedua puluh.
PERIODE SASTRA INDONESIA
Beberapa kritikus sastra telah menyatakan pendapat atas ini periodisasi sastra Indonesia, yaitu sebagai berikut.
Zuber Usman berpendapat bahwa periodisasi sastra dibagi menjadi:
  1. Sastra Lama
  2. Masa perubahan
  3. Sastra Baru
    1. Masa Balai Pustaka (1908)
    2. Masa Pujangga Baru (1933)
    3. Zaman Jepang (1942)
    4. Angkatan ’45 (1945)
HB Jassin sastra berpendapat bahwa periodisasi dibagi menjadi:
  1. Sastra Sastra Melayu
  2. Sastra Indonesia modern
    1. Angkatan ’20
    2. Angkatan ’33
    3. Angkatan ’45
    4. Angkatan ’66
    5. Angkatan ’80
Dan kedua pendapat, dapat diketahui bahwa karya-karya sebelum angkatan ’20-an atau Perpustakaan Pusat termasuk ke dalam sastra Indonesia lama. Sastra lama, termasuk dongeng, mitos, fabel, legenda, sajak, puisi, gurindam, dan mantra. Karya-karya yang dimulai di dalam Balai Pustaka sampai perkembangannya hingga sekarang termasuk lumbung atau sastra Indonesia modern. Sastra Indonesia baru atau modern terbagi menjadi tiga jenis, yaitu prosa (novel, novel dan cerita pendek), puisi, dan drama.
PERBEDAAN SASTRA LAMA DAN MODERN
Dalam penjelasan untuk memahami sastra lama dan modern, perhatikan dua bentuk puisi berikut :
Kawanku dan Aku
(Karya : Chairil Anwar)
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan mengucur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat. Aku tumpat pedat
Siapa berkata-kata…?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mngelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali
Hilang tenggelam segala makna
Dan bergerak tak punya arti.
===================================================================
Pantun Bersuka Cita
(Sumber, Balai Pustaka)
Elok rupanya si kumbang janti
Dibawa itik pulang petang
Tak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Berdasarkan bentuk kedua dari puisi itu, tampaknya perbedaan jelas. Di mana bedanya? Tidak menutup kemungkinan, ada juga kesamaan. Untuk menjawab itu, Perhatikan deskripsi berikut dengan seksama.
Berdasarkan bentuk, bentuk pertama dari jenis diklasifikasikan dari sajak. Adapun bentuk kedua, biasa disebut pantun. Seperti yang telah dibahas bahwa pantun itu termasuk karya sastra dari produk lama, sementara sajak itu adalah literatur produk baru, sastra modern Indonesia.
Dalam pantun, ada beberapa aturan yang mengikat. Pantun terikat pada jumlah baris (baris) dalam setiap bait. Terdiri dari empat sajak baris. Setiap lariknya dibentuk dan 8-12 suku kata, misalnya:
E – lok – ru – pa – nya – si – kum – bang – Jan – ti.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sajak dalam setiap bentuk bait nyata a – b – a – b. Pertimbangkan lagi kata terakhir dalam setiap baris sajak. Janti, petang, hati, dan dating, – i – ang, yang memperkuat makna puisi itu.
Selain hal-hal ini, dan dalam hal makna, setiap bait dalam puisi itu terdiri dari dua bagian. Dua yang pertama biasa disebut larik sampiran, sedangkan dua baris berikutnya disebut isi. Kemudian, dalam ayat tidak tercantum pihak yang menciptakannya (anonim). Dengan kata lain, sajak milik masyarakat setempat.
Berbeda dengan sajak, sajak tidak terikat oleh beberapa aturan yang dimaksudkan. Larik untuk pembuatan seperti acak. Anwar menulis ayat puisi “Kawanku dan Aku” sebanyak tujuh baris dari setiap bait bait dengan nomor tidak tetap. Perhatikan puisi ” Kawanku dan Aku ” itu. Bait pertama terdiri dari tiga baris, bait kedua, ketiga, dan keempat hanya satu larik; kelima bait terdiri dari dua larik: satu larik keenam bait, dan bait terakhir dari tiga baris.
Ini merupakan sastra Indonesia baru atau modem yang memiliki kebebasan teknik sastra. Bahkan, dalam beberapa puisi dan penyair lainnya tampak berbeda. Beberapa puisi yang ditulis dalam satu bait dengan sejumlah besar baris. Selain itu, dalam puisi tidak diketahui sampiran dan isi, jumlah suku kata atau sajak akhir.
Perbedaan di antara sastra lama dan modern, antara lain
Sastra Klasik :
  1. Puisi Terikat dan berbentuk kaku
  2. Prosa panjang statis (sesuai dengan keadaan masyarakat lama secara perlahan berubah)
  3. Puisi bebas, baik bentuk dan isi
  4. Istana sentris (cerita tentang keluarga kerajaan raja)
  5. Bentuknya hampir seluruhnya cerita prosa atau dongeng. Pembaca dibawa ke alam mimpi.
  6. Dipengaruhi oleh budaya Hindu dan Arab
  7. Pengarangnya tidak tidak diketahui (anonim)
Sastra Modern :
  1. Puisi bebas, baik bentuk dan isi
  2. Dinamika baru prosa (selalu berubah dengan perkembangan masyarakat)
  3. Masyarakat sentris (bahan mengambil dan kehidupan sehari-hari)
  4. Sastra karya (puisi, novel, cerita pendek, drama) berdasarkan dunia nyata.
  5. Dipengaruhi oleh budaya Barat
  6. Penulis diketahui dengan jelas
Selain beberapa perbedaan antara karya sastra lama dan modern yang telah diuraikan, persamaan kedua jenis dihitung kecil. Pertama, keduanya diklasifikasikan sebagai jenis puisi. Kedua, kedua sajak dan pantun, baik tema dan tujuan yang sama. Keduanya mengajarkan moral atau kehidupan pembacanya.