AJI
MAULANA
20312520
4TB04
KONSEVARSI
ARSITEKTUR ISTANA BOGOR
KONSERVASI
MUSEUM BANK INDONESIA
Istana Bogor merupakan salah satu
dari enam Istana PresidenRepublik Indonesia yang mempunyai
keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah satunya
adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga
dari dulu sampai sekarang.
Saat ini sudah
menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap
hari Sabtu, Minggu, dan hari libur lainnya berjalan-jalan di seputaran Istana
Bogor sambil memberi makan rusa-rusa indah yang hidup di halaman Istana Bogor
dengan wortel yang diperoleh dari petani-petani tradisional warga Bogor yang selalu
siap sedia menjajakan wortel-wortel tersebut setiap hari libur. Seperti
namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.
Gambar
1. Istana Bogor
Istana Bogor dahulu
bernama Buitenzorg atau Sans
Souci yang berarti
"tanpa kekhawatiran". Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat
kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur
Jenderal Inggris.
Pada tahun 1744
Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan
kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas
Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu
Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah
pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Istana Bogor dibangun
pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat
tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang
membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur,
seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama
masa Gubernur JenderalBelanda maupun Inggris (Herman
Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan
Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya
merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan
luas halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².
Namun, musibah datang
pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi
mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana
tersebut rusak berat.
Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali,
tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang
sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur JenderalAlbertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu
dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat
kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir
Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus
menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.
Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana
Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi
salah satu dari Istana Presiden Indonesia.
Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi
dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung
dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.
Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat
pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana
diterbitkanlah Deklarasi Bogor. [1] Deklarasi ini
merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas
dan investasi sebelum tahun 2020.
Pada 16 Agustus 2002, pada masa pemerintahan Presiden
Megawati, diadakan acara "Semarak Kemerdekaan" untuk memperingati HUT
RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktorAddie MS
Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan
pernikahan anaknya, Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.zeron
Pada 20 November 2006 Presiden Amerika
Serikat George W. Bush melangsungkan
kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. Kunjungan singkat ini berlangsung selama enam jam.
Gambar
2. Landscape IstanaB Bogor
Sebelumnya
Istana Bogor dilengkapi dengan sebuah kebun besar, yang dikenal sebagai Kebun Raya Bogornamun
sesuai dengan kebutuhan akan pusat pengembangan ilmu pengetahuan akan tanaman
tropis, Kebun Raya Bogor dilepas dari naungan istana pada tahun 1817.
Istana
Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan
kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare.
Bangunan
induk Istana Bogor terdiri dari:
·
Bangunan induk istana berfungsi untuk
menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara.
·
Sayap kiri bangunan yang memiliki
enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing.
·
Sayap kanan bangunan dengan empat
kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung.
·
Pada tahun 1964 dibangun
khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai
ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima
paviliun terpisah.
·
Kantor pribadi Kepala Negara
·
Perpustakaan
·
Ruang makan
·
Ruang sidang menteri-menteri dan
ruang pemutaran film
·
Ruang Garuda sebagai tempat upacara
resmi
·
Ruang teratai sebagai sayap tempat
penerimaan tamu-tamu negara.
·
Kaca Seribu
Gambar
3. Ruang Garuda
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar